Jumat, 20 September 2013

BIOSINTESIS TERPENOID

Terpenoid merupakan bentuk senyawa dengan struktur yang besar dalam produk alami yang diturunkan dan unit isoprene (C5)yang bergandengan dalam model kepala ke ekor, sedangkan unit isoprene diturunkan dari metabolism asam asetat oleh jalur asam mevalonat (MVA).

            Secara umum biosintesa dari terpenoid dengan terjadinya 3 reaksi dasar, yaitu:
1.   Pembentukan isoprene aktif berasal dari asam asetat melalui asam mevalonat.
2.   Penggabungan kepala dan ekor dua unit isoprene akan membentuk mono-, seskui-, di-. sester-, dan poli-terpenoid.
3.   Penggabungan ekor dan ekor dari unit C-15 atau C-20 menghasilkan triterpenoid dan steroid.

Mekanisme dari tahap-tahap reaksi biosintesis terpenoid adalah asam asetat setelah diaktifkan oleh koenzim A melakukan kondensasi jenis Claisen menghasilkan asam asetoasetat.
            Senyawa yang dihasilkan ini dengan asetil koenzim A melakukan kondensasi jenis aldol menghasilkan rantai karbon bercabang sebagaimana ditemukan pada asam mevalinat, reaksi-reaksi berikutnya adalah fosforialsi, eliminasi asam fosfat dan dekarboksilasimenghasilkan  isopentenil (IPP) yang selanjutnya berisomerisasi menjadi dimetil alil piropospat (DMAPP) oleh enzim isomeriasi. IPP sebagai unti isoprene aktif bergabung secara kepala ke ekor dengan DMAPP dan penggabungan ini merupakan langkah pertama dari polimerisasi isoprene untuk menghasilkan terpenoid.
            Penggabungan ini terjadi karena serangan electron dari ikatan rangkap IPP terhadap atom karbon dari DMAPP yang kekurangan electron diikuti oleh penyingkiran ion pirofosfat yang menghasilkan geranil.pirofosfat (GPP) yaitu senyawa antara bagi semua senyawa monoterpenoid.
            Penggabungan selanjutnya antara satu unti IPP dan GPP dengan menaisme yang sama menghasilkan Farnesil pirofosfat (FPP) yang merupakan senyawa antara bagi semua senyawa seskuiterpenoid. Senyawa diterpenoid diturunkan dari Geranil-Geranil Pirofosfat (GGPP) yang berasal dari kondensasi antara satu unti IPP dan GPP dengan mekanisme yang sama. Mekanisme biosintesa senyawa terpenoid adalah sebagai berikut: 







Gambar  Mekanisme Biosintesa Senyawa Terpenoid.

Dari persamaan reaksi di atas terlihat bahwa pembentukan senyawa-senyawa monoterpen dan senyawa terpenoida berasal dari penggabungan 3,3 dimetil allil pirofosfat dengan isopentenil pirofosfat.
Secara umum terpenoid terdiri dari unsur-unsur C dan H dengan rumus molekul umum (C5H8)n.
Klasifikasi biasanya tergantung pada nilai n.
Nama
Rumus
Sumber
Monoterpen
C10H16
Minyak Atsiri
Seskuiterpen
C15H24
Minyak Atsiri
Diterpen
C20H32
Resin Pinus
Triterpen
C30H48
Saponin, Damar
Tetraterpen
C40H64
Pigmen, Karoten
Politerpen
(C5H8)n  n  8
Karet Alam

Dari rumus di atas sebagian besar terpenoid mengandung atom karbon yang jumlahnya merupakan kelipatan lima. Penyelidikan selanjutnya menunjukan pula bahwa sebagian besar terpenoid mempunyai kerangka karbon yang dibangun oleh dua atau lebih unit C5 yang disebutunit isopren. Unit C5 ini dinamakan demikian karena kerangka karbonnya seperti senyawa isopren. Wallach (1887) mengatakan bahwa struktur rangka terpenoid  dibangun oleh dua atau lebih molekul isopren. Pendapat ini dikenal dengan “hukum isopren”.
1.Pembentukan isoprene aktif berasal dari asam asetat melalui asam mevalonat.
2.Penggabungan kepala dan ekor dua unit isoprene akan membentuk mono-,seskui-, di-. sester-, dan poli-terpenoid.
3.Penggabungan ekor dan ekor dari unit C-15 atau C-20 menghasilkan triterpenoid dan steroid.




4 komentar:

  1. PERMASALAHAN : dari uraian diatas tentang terpenoid, reaksi biosintesis dapat dilihat dari struktur geranil-geranil pirofosfat (GGPP) menjadi politerpen atau yang dikenal karet alam. Pada karet alam terbentuk ikatan siklik tanpa ikatan rangkap.
    yang ingin saya tanyakan bagaimana reaksi terbentuknya ikatan siklik dari GGPP ? lalu bagaimana hubungannya dengan penyingkiran ion pirofosfat yang jika kita tinjau diakhir biosintesis reaksi pirofosfat tetap menjadi bagian dari senyawa terpenoid terutama pada karet alam. apakah ada pengaruhnya ? mohon penjelasannya

    BalasHapus
  2. IPP sebagai unti isoprene aktif bergabung secara kepala ke ekor dengan DMAPP dan penggabungan ini merupakan langkah pertama dari polimerisasi isoprene untuk menghasilkan terpenoid.

    Penggabungan ini terjadi karena serangan electron dari ikatan rangkap IPP terhadap atom karbon dari DMAPP yang kekurangan electron diikuti oleh penyingkiran ion pirofosfat yang menghasilkan geranil.pirofosfat (GPP) yaitu senyawa antara bagi semua senyawa monoterpenoid.

    Penggabungan selanjutnya antara satu unti IPP dan GPP dengan menkanisme yang sama menghasilkan Farnesil pirofosfat (FPP) yang merupakan senyawa antara bagi semua senyawa seskuiterpenoid. Senyawa diterpenoid diturunkan dari Geranil-Geranil Pirofosfat (GGPP) yang berasal dari kondensasi antara satu unti IPP dan GPP dengan mekanisme yang sama.

    BalasHapus
  3. menurut literatur yg saya baca,terpena merupakan kelompok besar dari hidrokarbon yang terbentuk dari unit-unit isoprena (C5H8). Rumus umum terpena adalah (C10H16)n. Turunan-turunan isoprena dengan gugus-gugus fungsi hidroksil, karbonil, karboksil, dan ester dinamakan terpenoid. Terpenoid alam pada umumnya memiliki struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau lebih sehingga pada langkah akhir sintesis terjadi siklisasi dan oksidasi atau pengubahan struktur lainnya. rantai geranil-geranil pirofosfat (GGPP) merupakan rantai karbon alifatik yang mempunyai sifat yang sama dengan rantai alkena, alkena dapat membentuk hidrokarbon alisiklik. sehingga geranil-geranil pirofosfat (GGPP) pun jg dapat membentuk siklik,, pembentukan senyawa-senyawa monoterpen dan senyawa terpenoida berasal dari penggabungan 3,3 dimetil allil pirofosfat dengan isopentenil pirofosfat.

    BalasHapus
  4. BOC Sciences is a brand of BOCSCI Inc. We leverage our wide spectrum of business in the fields of development, manufacturing, marketing, and distribution to help you make best-informed decisions tailored to your evolving needs for premium chemicals. Ganoderal A

    BalasHapus